Jumat, 18 Maret 2011

Pengenalan Dasar Rasullah S.A.W

Beberapa manfaat dalam menghimpun watak-watak (asy-syama’il) Rasulullah SAW, adalah mengetahui sejarah yang menjadikan jiwa cenderung dan hati condong kepadanya, mendekatkan diri kepadanya dan berharap mendapatkan kecintaanya dan ridhanya dengan menyebut sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaknya yang utama. Sebagaimana seorang penyair mendekatkan diri kepada seorang yang dermawan dengan menyebutkan sifat-sifatnya yang baik dan tabiatnya yang mulia.

Nasab Mulia Rasulullah SAW

Beliau adalah Sayyidina Muhammad Rasulullah bin ‘Abdillah bin ‘Abdil Muththalib bin Hasyim bin ‘Abdi Manaf bin Qushayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan.

Nama Rasulullah SAW

Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari Ka’b al-Ahbar bawa Adam AS mewasiatkan kepada anaknya Syits, dia berkata, “Hai anakku, engkau adalah khalifahku sepeninggalku, maka ambillah ia dengan bangunan takwa dan buhul tali yang amat kuat dan setiap kail engkau menyebut Allah, maka sebutlah di sampingnya nama Muhammad. Sebab, sesungguhnya aku melihat namanya tertulis di kaki ‘Arsy, kemudian aku mengelilingi langit, setiap kali aku melihat suatu tempat, aku meilhat nama Muhammad tertulis padanya. Sesungguhnya Tuhanku telah menempatkan aku di dalma surga, setiap kali aku melihat gedung dan tempat yang tinggi, aku melihat nama Muhammad tertulis di leher-leher bidadari, di ranting-ranting pohon surga, di dedaunan pohon Thuba, di dedaunan Sidharatul Muntaha, di hijab-hijab di surga, dan di kening-kening para malaikat. Oleh karena itu, hendaklah engkau banyak menyebutnya karena sesungguhnya para malaikat menyebutnya tiap waktu. Nama Ahmad, al-Bajuri menulis dalam Hasyiyah-nya, asalnya adalah fi’il tafdhil (komparatif). Dan beliau dinamai dengan itu karena beliau adalah orang yang paling memuji diantara orang-orang yang memuji Tuhannya. Ringkasnya, Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak memuji dan orang yang paling banyak dipuji. Oleh karena itu beliau dinamai “Ahmad” dan “Muhammad”. Kedua nama tersebut memiliki keistimewaan dibandingkan seluruh nama lainnya. Diriwayatkan dalam sebuah hadist qudsi, “Aku telah bersumpah atas diri-Ku bahwa tidak akan Aku masukkan ke dalam neraka orang yang bernama Ahmad dan Muhammad”

Postur Rasulullah dan Sifatnya yang mulia

Al-Qusthullani dalam al-Mawahib berkata, “Ketahuilah bahwa di antara kesempurnaan iman kepada Rasulullah SAW, adalah mengimani bahwa Allah telah menjadikan penciptaan fisik beliau paling mulia, dan tidak pernah ada yang sepertinya, baik sebelum maupun sesudahnya, dalam penciptaan manusia”. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bukanlah seorang yang tinggi sekali, dan bukan pula pendek, bukan seorang yang sangat putih dan bukan pula berkulit sawo matang, juga bukan seorang berambut sangat keriting dan bukan pula berambut lurus.” Rasulullah SAW memiliki telapak tangan dan kaki yang tebal, kepala yang besar, tulang (lutut dan bahunya) yang besar, dan lebat bulu dadanya. Ketika berjalan beliau berjalan dengan sangat cepat tanpa kesombongan seakan-akan beliau menuruni tanah yang landai. Rasulullah memiliki pipi yang tidak menonjol, mulut yang lebar (menunjukkan kefasihannya dalam berbicara), dada, perut yang rata. Lengan bagian bawahnya panjang, kedua telapaknya luas. Rasulullah adalah seorang yang agung lagi diagungkan, wajahnya bersinar seperti bulan purnama. Beliau lebih tinggi daripada orang yang sedang perawakannya. Ketika berjalan dengan orang yang berbadan tinggi, maka Rasulullah terlihat lebih tinggi darinya. Terkadang pula ketika berjalan diapit oleh dua orang laki-laki yang berbadan tinggi, maka beliau lebih tinggi daripada keduanya. Kemudian tatkala kedua orang itu berpisah dari beliau, maka kedua orang itu terlihat tinggi, sedangkan beliau sendiri terlihat sedang perawakannya. Subahanallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar